Showing posts with label pengangguran intelektual. Show all posts
Showing posts with label pengangguran intelektual. Show all posts

FENOMENA PENGANGGURAN INTELEKTUAL

         
 sebagai  seorang pendidik rasanya sungguh berat dan prihatin memikirkan berulang-ulang tentang  frasa  “Pengangguran Intelektual”. Sebuah frasa yang jika dipikir lebih dalam sebagai satu pasangan yang  lumayan ganjil. Sungguh tidak pantas  kata  terhormat “Intelektual” bisa disandingkan dengan kata “Pengangguran”?. Kata “Intelektual” yang di Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai  tipe orang yang “Cerdas-jernih berdasarkan ilmu pengetahuan dan memiliki totalitas pengertian atau kesadaran, terutama berkaitan dengan pemikiran dan pemahaman”  masak dijejerkan dengan kata  “Pengangguran”  alias “Pasif -tidak  ada yang dikerjakan”.
Memang  hal ini merupakan fenomena yang aneh tapi nyata :Jumlah sarjana yang menganggur di Indonesia   terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal tahun 2006 (Januari-Februari), jumlah sarjana yang menganggur menurut  data  BPS ada 385.400 orang. Empat  tahun kemudian jumlahnya sudah melonjak dua kali lipat menjadi 626.600 orang sarjana dari berbagai jurusan dan bidangnya. Angka pengangguran terdidik bertambah besar lagi jika digabungkan dengan pengangguran lulusan diploma yang mencapai 486.400 orang. Para pengangguran terdidik itu merupakan bagian dari pengangguran terbuka secara nasional yang pada Februari 2010 mencapai 9,26 juta atau setara dengan 8,14% dari total angkatan kerja.